Salah satu emiten pertambagan batu bara terbesar di Indonesia, PT Adaro Energy Tbk ($ADRO) mencatatkan penurunan produksi dan penjualan batu bara selama semester I tahun 2021. Produksi batu bara $ADRO tercatat sebesar 26,49 juta ton atau turun 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 27,29 juta ton. Penjualan batu bara selama semester I 2021 juga turun sebesar 5% dari 27,13 juta ton menjadi 25,78 juta ton. Volume pengupasan lapisan penutup mencapai 115,22 Mbcm sehingga nisbah kupas (stripping ratio) menjadi 4,35 kali.
Dari sisi produk, Envirocoal 4700 dan 4900 masih mendominasi penjualan batu bara $ADRO. Sementara itu, Indonesia menjadi negara tujuan terbesar penjualan batu bara dengan proporsi sebesar 28%. Pasar Asia Tenggara memegang 22% porsi penjualan dengan Malaysia sebagai negara tujuan terbesar. Porsi penjualan terbesar berikutnya adalah China yang mengalami kenaikan menjadi 20% kemudian diikuti pasar Asia Timur sebesar 18%, India sebesar 10%, dan Selandia Baru sebesar 2%.
Produksi dan penjualan batu bara $ADRO selama semester I 2021 disumbangkan oleh aset batu bara Perseroan dengan rincian sebagai berikut.
- Adaro Indonesia (AI), aset batu bara terbesar Perseroan, memproduksi 21,73 juta ton batu bara dan berhasil menjual batu bara sebesar 23,84 juta ton;
- Balangan Coal Companies memproduksi 2,46 juta ton batu bara;
- Adaro Metcoal Companies memproduksi 1,43 juta ton batu bara dan menjual 1,17 juta ton batu bara;
- Mustika Indah Permai berhasil memproduksi batu bara sebanyak 0,87 juta ton dan menjual batu bara sebanyak 0,77 juta ton;
- Kestrel Coal Mine memproduksi 2,86 juta ton batu bara dan berhasil menjual batu bara sebanyak 2,67 juta ton.
Posting Komentar