Foto: Bentoel Internasional Investama
Emiten produsen rokok Bentoel dan Dunhill, PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (IDX: RMBA) berencana untuk menjadi perusahaan tertutup (go private) dan melakukan penghapusan pencatatan saham perusahaan (delisting) di Bursa. Dalam dokumen keterbukaan informasi kepada pemegang saham, Perseroan menawarkan harga pembelian saham sebesar Rp1.000 per lembar saham. Harga yang ditawarkan oleh Perseroan 356,21% lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman Rencana Go Private pada tanggal 20 Agustus 2021 (yaitu Rp281 per lembar saham).
Perseroan mengungkapkan rencana go private dilakukan dengan pertimbangan bahwa jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik saat ini relatif kecil, yaitu kurang lebih 7,52% dari modal ditempatkan Perseroan. Hal ini berimplikasi saham Perseroan menjadi tidak secara aktif diperdagangkan dan relatif tidak likuid. Saat ini, pemegang saham mayoritas Perseroan adalah British American Tobacco (2009 PCA) Limited dengan proporsi kepemilikan sebesar 92,48%. Lalu sebesar 7,29% dimiliki oleh satu pemegang saham publik yaitu United Bank of Switzerland AG, dan sisanya sebesar 0,23% dimiliki oleh kurang lebih 2.385 pemegang saham publik.
Selain proporsi kepemilikan pemegang saham publik yang kecil, rencana go private juga dijalankan dengan pertimbangan lain antara lain:
- Setelah rights issue di tahun 2016, Perseroan tidak melakukan penggalangan dana (capital raising) dari pasar modal dan tidak ada rencana untuk melakukannya di masa depan;
- Kinerja keuangan Perseroan merugi yang berpengaruh pada kinerja harga saham;
- Perseroan tidak memberikan dividen kepada pemegang sahamnya setelah tahun buku 2010 dikarenakan posisi Saldo Laba yang negatif;
- Saham Perseroan tidak aktif diperdagangkan di BEI;
- oleh karena relatif tidak likuidnya perdagangan Saham Perseroan, tidak mudah bagi Pemegang Saham untuk melakukan transaksi atas Saham mereka melalui BEI. Dengan Rencana Go Private, Pemegang Saham akan memiliki kesempatan untuk menjual kepemilikan Saham mereka dengan harga premium terhadap harga pasar.
Keputusan atas rencana go private akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan akan dilakukan pada tanggal 28 September 2021. Apabila pelaksanaan go private berjalan lancar, diperkirakan pembatalan pencatatan efek Perseroan oleh BEI akan dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2022.
Sepanjang triwulan I 2021, pendapatan Perseroan mengalami sebesar 43,9% yoy dari Rp4,1 triliun menjadi Rp2,3 triliun. Sementara itu, rugi bersih yang dicatat oleh Perseroan menurun dari sebelumnya rugi sebesar Rp43,3 miliar menjadi rugi sebesar Rp7,1 miliar. Pada sesi perdagangan pada hari Jumat, 20 Agustus 2021, saham RMBA diperdagangkan di level Rp306 per lembar saham.
Posting Komentar