Foto: Adaro Energy
PT Adaro Energy Tbk. (IDX: ADRO) mengumumkan rencana Perseroan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham mulai tanggal 28 September 2021 sampai dengan 26 Desember 2021. Total dana yang disiapkan oleh Perseroan untuk melakukan pembelian kembali saham mencapai Rp4 triliun yang bersumber dari kas internal.
Perseroan tidak secara eksplisit menentukan batasan harga saham yang akan dibeli kembali. Hanya saja, jumlah dana yang disediakan untuk buyback saham adalah maksimal sebesar Rp4 triliun, termasuk biaya komisi pedagang perantara efek dan biaya lain terkait transaksi. Perseroan menyatakan pembelian kembali saham akan dilakukan di harga yang dianggap baik dan wajar. Selain itu, jumlah saham yang akan dibeli tidak akan melebihi 20% dari jumlah modal disetor dan tidak akan mengakibatkan jumlah saham yang beredar kurang dari 7,5% dari jumlah modal disetor.
Dalam dokumen keterbukaan informasi yang dirilis Perseroan, pembelian kembali saham diyakini tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan Perseroan. Hal ini disebabkan saldo laba dan arus kas Perseroan yang tersedia saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan buyback saham.
Perseroan berharap pembelian kembali saham akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham Perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental Perseroan yang sebenarnya. Dengan mengasumsikan dana buyback saham dapat terserap sepenuhnya, proyeksi EPS Perseroan dengan menggunakan data laporan keuangan per 30 Juni 2021 meningkat dari USD0,00531 menjadi USD0,00540.
Pada sesi perdagangan pada hari Senin, 27 September 2021, saham ADRO ditutup menguat tipis 0,67% ke level Rp1.510 per lembar saham. Sejak awal tahun, saham ADRO berada di fase sideways dan telah meningkat sebesar 3,78%.
Posting Komentar