Foto: Antam
PT Aneka Tambang Tbk. (IDX: ANTM) berhasil membukukan kinerja positif selama Semester I 2021. Perseroan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp1,16 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi sebesar Rp159,4 miliar. Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi Antam untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama terkait pemasaran produk emas dan bijih nikel seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri.
Sampai dengan paruh pertama 2021, penjualan bersih Antam mengalami peningkatan hingga 87% YoY dari Rp9,24 triliun menjadi Rp17,28 triliun. Dari jumlah tersebut, 79% dari penjualan bersih atau sebesar Rp13,68 triliun berasal dari penjualan bersih domestik.
Penjualan emas menjadi penyumbang terbesar terhadap total penjualan bersih Perseroan dengan proporsi sebesar 69% atau sebesar Rp11,87 triliun. Penjualan emas tercatat meningkat menjadi 13.341 kg dengan produksi yang berasal dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 719 kg. Selain itu, Antam juga terus melakukan inovasi penjualan dan buyback produk emas secara online serta bersinergi dengan perusahaan-perusahaan lainnya seperti PT Abuki Jaya Stainless Indonesia dan PT Hartadinata Abadi Tbk (IDX: HRTA) dalam rangka memperluas segmen pasar emas di dalam negeri.
Segmen feronikel selanjutnya menyumbang 15% dari total penjualan bersih Perseroan atau sebesar Rp2,59 triliun. Volume produksi feronikel selama Semester I 2021 mencapai 12.679 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan penjualan sebesar 12.068 TNi. Sementara itu, penjualan bersih bijih nikel menyumbang 12% dari total penjualan bersih atau sebesar Rp2,04 triliun. Volume produksi bijih nikel meningkat hingga 287% YoY dari 1,38 juta wmt menjadi 5,34 juta wmt dengan tingkat penjualan sebesar 3,66 juta wmt atau tumbuh hingga 21 kali dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 168 ribu wmt.
Terakhir, segmen bauksit dan alumina menyumbang 4% dari total penjualan bersih atau sebesar Rp613,68 miliar. Volume produksi bijih bauksit mencapai 1,09 juta wmt, tumbuh 36% YoY dengan tingkat penjualan bauksit mencapai 587 ribu wmt. Sementara itu, volume produksi Chemical Grade Alumina (CGA) di Semester I 2021 mencapai 28.710 ton alumina dengan tingkat penjualan CGA yang tumbuh 69% YoY menjadi sebesar 65.700 ton alumina.
Kinerja positif yang dicatatkan oleh seluruh segmen operasi Antam berimplikasi pada meningkatnya arus kas bersih dari aktivitas operasi hingga 17 kali dari Rp141,43 miliar menjadi Rp2,4 triliun. Hal ini berdampak terhadap saldo kas dan setara kas perseroan yang meningkat menjadi Rp5,12 triliun. Secara keseluruhan, total aset Perseroan per 30 Juni 2021 tumbuh menjadi Rp32,29 triliun.
Pada sesi pertama perdagangan pada hari Selasa, 28 September 2021, saham ANTM diperdagangkan di level Rp2.310 per lembar saham. Sejak awal tahun, saham ANTM berada di fase sideways dan telah menguat sebesar 5,48%.
Posting Komentar