Foto: Indosat Ooredoo
PT Indosat Tbk. (IDX: ISAT) mengumumkan rencana penggabungan usaha (merger) dengan operator telekomunikasi Tri, PT Hutchison 3 Indonesia (H3I). Melalui skema merger ini, H3I akan melebur ke dalam ISAT yang kemudian akan berubah nama menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk.
Persetujuan merger dilakukan pada tanggal 16 September 2021 melalui penandatanganan Perjanjian Penggabungan Bersyarat (PPB) antara ISAT dan H3I dengan CK Hutchison Group (CKHG) dan Ooredoo South East Asia (OSEA). PPB sendiri antara lain mengatur terkait kesepakatan para pihak untuk melakukan penggabungan usaha dan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk penyelesaian penggabungan usaha.
Sebelum penggabungan usaha, pemegang saham ISAT terdiri dari Ooredoo Asia (HoldCo) dengan kepemilikan sebesar 63%, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) sebesar 14,29%, dan publik sebesar 20,71%. HoldCo sendiri dimiliki 100% oleh OSEA. Sementara itu, pemegang saham H3I terdiri dari CKHG sebesar 66,98% dan PT Tiga Telekomunikasi Indonesia (TTI) sebesar 33,02%.
Susunan Pemegang Saham ISAT dan H3I Sebelum Merger
Setelah penggabungan usaha, pemegang saham PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk sebagai perusahaan gabungan terdiri dari HoldCo sebesar 43,81%, CKHG sebesar 21,84%, TTI sebesar 10,77%, PPA sebesar 9,63%, dan publik sebesar 13,96%. Dalam rangka restrukturisasi internal, saham yang dimiliki oleh CKHG akan dialihkan kepada HoldCo dan kemudian HoldCo akan dimiliki oleh OSEA dan CKHI masing-masing dengan persentase kepemilikan sebesar 50%.
Susunan Pemegang Saham Setelah Merger dan Restrukturisasi Internal
Dalam dokumen keterbukaan informasi yang dirilis Perseroan, terdapat setidaknya lima manfaat strategis yang diharapkan dapat diperoleh dari penggabungan usaha. Pertama, penciptaan strategi operasional yang menguntungkan konsumen dan menghasilkan nilai bagi pemegang saham. Kedua, adanya skala yang lebih besar dan struktur biaya yang lebih efisien akan menghasilkan penghematan biaya signifikan yang akan diinvestasikan ulang. Ketiga, perusahaan gabungan yang lebih kuat yang akan mendukung agenda digital pemerintah Indonesia. Keempat, keuntungan bagi konsumen karena jaringan dan kualitas layanan yang lebih baik. Terakhir, perusahaan gabungan akan berada pada posisi yang lebih baik untuk meluncurkan layanan 5G.
Perseroan merencanakan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 22 November 2021 yang salah satu agendanya untuk menyetujui rencana penggabungan usaha Perseroan. Apabila seluruh persyaratan terpenuhi, transaksi penggabungan usaha akan selesai pada bulan Desember 2021.
Posting Komentar