Foto: Mayora Indah
PT Mayora Indah Tbk. (IDX: MYOR) telah menandatangani perjanjian jual beli tanah dalam rangka pembangunan pabrik baru Perseroan pada tanggal 30 Agustus 2021. Penambahan pabrik baru ini dilakukan untuk menambah kapasitas produksi biskuit dan wafer dalam rangka mendorong pertumbuhan penjualan, baik lokal maupun ekspor.
Terdapat tiga bidang tanah yang diakuisisi oleh Perseroan. Pertama, sebidang tanah di Pasuruan, Jawa Timur seluas 99.463 m2 yang dimiliki PT Tejopratama Mandiri Gemilang (TMG) senilai Rp123,3 miliar. Kedua, sebidang tanah di Jayanti, Balaraja, Tangerang seluas 264.363 m2 yang juga dimiliki oleh TMG senilai Rp234,8 miliar. Terakhir, sebidang tanah di Jayanti, Balaraja, Tangerang seluas 12.562 m2 milik PT Lubuk Permata (LP) senilai Rp10,8 miliar. Dengan demikian, total dana yang dikeluarkan oleh Perseroan mencapai Rp368,9 miliar.
Baik TMG maupun LP memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Hubungan afiliasi tersebut berasal dari kesamaan pemegang saham yaitu Jogi Hendra Atmadja. Transaksi afiliasi berupa jual beli tanah yang dilakukan oleh Perseroan juga telah memenuhi prinsip kewajaran berdasarkan laporan penilai publik.
Dari sisi kinerja, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 18% yoy di semester I 2021. Penjualan bersih tumbuh dari Rp11 triliun menjadi Rp13 triliun. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk justru turun 0,85% yoy dari Rp938 miliar menjadi Rp930 miliar.
Pada sesi perdagangan pada Kamis, 2 September 2021, saham MYOR dibuka di level Rp2.170 per lembar saham. Sejak awal tahun, saham MYOR mengalami penurunan hingga 23%.
Posting Komentar