Foto: Oyo
Oyo Hotels & Homes Pvt, perusahaan rintisan asal India dikabarkan akan mengajukan dokumen awal untuk go public pekan depan. Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Perusahaan agregator hotel dan penginapan tersebut menargetkan perolehan dana melalui IPO setidaknya sebesar USD1,2 miliar.
Dalam penawaran umum perdana tersebut, Ritesh Agarwal, pendiri dan CEO OYO dikabarkan tidak berencana untuk menjual sahamnya. Dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV, Pemuda berusia 27 tahun tersebut menolak berkomentar secara khusus tentang rencana IPO. “Kami sudah beroperasi seperti perusahaan publik, ketika kami go public itu terserah direksi,” katanya saat itu.
Saham-saham yang akan ditawarkan dalam IPO sebagian besar merupakan saham baru, atau yang dijual oleh perusahaan, serta sebagian kecil dari saham sekunder. Dokumen awal pengajuan IPO akan dilakukan paling cepat pada minggu depan, meskipun tidak tertutup kemungkinan dapat diajukan di awal Oktober.
Keberhasilan IPO akan menandai perubahan yang dramatis bagi Oyo. Pandemi mengakibatkan bisnis OYO terpukul dan memaksa Agarwal melakukan berbagai perombakan.
Perusahaan yang juga didukung oleh SoftBank Group ini sebelumnya juga telah mengumpulkan pembiayaan dari utang sebesar USD660 juta untuk menyelesaikan pinjaman eksisting. Pada bulan September, Microsoft Corp. mengatakan akan memasuki aliansi dengan OYO dengan berinvestasi sebesar USD5 juta. Berdasarkan riset pasar CB Insight, valuasi OYO mencapai USD9 miliar.
Rencana OYO untuk IPO tidak dapat dilepaskan dari pasar IPO India yang saat ini sedang booming. Pada bulan Juli kemarin, perusahaan pengiriman makanan Zomato Ltd. juga berhasil menggelar IPO dengan sukses.
Posting Komentar