Foto: Surya Semesta Internusa
PT Surya Semesta Internusa Tbk. (IDX: SSIA) merilis kinerja Perseroan hingga semester I 2021. Pendapatan konsolidasi Perseroan tercatat turun sebesar 40,6% yoy dari Rp1.465,8 miliar menjadi Rp871 miliar. Secara keseluruhan, Perseroan masih membukukan kerugian sebesar Rp190,8 miliar, atau turun 55,3% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang juga tercatat rugi sebesar Rp122,9 miliar.
Dalam dokumen yang dirilis Perseroan, seluruh segmen bisnis Perseroan mengalami penurunan kinerja di paruh pertama 2021. Segmen penjualan properti mengalami penurunan 16,2% yoy dari Rp181,4 miliar menjadi Rp152 miliar. Penurunan kinerja anak usaha Perseroan, PT Nusa Raya Cipta Tbk. (IDX: NRCA) mengakibatkan pendapatan dari segmen konstruksi terkoreksi 42,2% yoy dari Rp1.131,7 miliar menjadi Rp654,6 miliar. Terakhir, pandemi Covid-19 mengakibatkan bisnis Perseroan di bidang perhotelan mengalami penurunan paling dalam yakni sebesar 52,4% yoy dari Rp152,7 miliar menjadi Rp72,6 miliar.
Meskipun masih membukukan kerugian, Perseroan berhasil mencatatkan nilai pra-penjualan lahan seluas 8,8 ha kepada perusahaan teknologi regional sebesar Rp155,9 miliar. Sampai dengan akhir tahun, Perseroan menetapkan target marketing sales seluas 15 ha yang berasal dari Suryacipta City of Industry Karawang.
Dari sisi neraca, Perseroan membukukan kenaikan kas dan setara kas sebesar 32,8% yoy dari Rp799,5 miliar menjadi Rp1.062 miliar. Peningkatan jumlah kas dan setara kas Perseroan ini terutama bersumber dari pinjaman tahap kedua sebesar US$35 juta dari International Finance Corporation (IFC). Hal ini juga mengakibatkan nilai utang berbunga Perseroan meningkat 22,5% yoy menjadi Rp2.465,5 miliar.
Pada penutupan sesi perdagangan pada hari Jumat, 3 September 2021, saham SSIA menguat tipis 0,83% di level Rp486 per lembar saham. Sejak awal tahun, saham SSIA telah turun sebesar 16,21%.
Posting Komentar