Investasimu.com. PT Aman Agrindo Tbk (IDX: GULA) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan tebu, perdagangan gula, dan industri gula. Hingga saat ini Perseroan telah melakukan kegiatan perdagangan terhadap beberapa jenis gula yaitu Gula Pasir, Gula Cair, dan Gula Merah yang sumbernya diperoleh dari pemasok gula. Perseroan juga melaksanakan perdagangan tebu yang sumbernya diperoleh dari perkebunan tebu yang dijalankan oleh Perseroan, baik dengan lahan yang Perseroan sewa dari pihak ketiga maupun lahan milik Perseroan.
Data IPO GULA
Data jumlah saham yang ditawarkan, harga IPO, dan total perkiraan dana IPO disajikan dalam tabel berikut.
Informasi | Keterangan |
---|---|
Jumlah Saham IPO | Sebanyak-banyaknya sebesar 214.072.500 lembar saham (20,00% dari modal). |
Nilai Nominal | Rp100 per saham. |
Harga IPO | Rp250 sampai dengan Rp300. |
Total Hasil IPO | Sebanyak-banyaknya sebesar Rp64.221.750.000,00 |
Harga final IPO Gula ditetapkan sebesar Rp250 per lembar saham.
Adapun Penjamin Pelaksana Emisi Efek atas IPO GULA ini yaitu UOB Kay Hian Sekuritas (AI).
Jadwal IPO GULA
Jadwal IPO GULA dan IPO perusahaan lainnya dapat Anda akses melalui Kalender IPO.
Susunan Pengurus dan Pemegang Saham GULA
Susunan pengurus GULA yang meliputi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Steve Matthew Utomo
Komisaris Independen : Hendro Roestanto, SE
Direksi
Direktur Utama : Andreas Utomo
Direktur : Michael Utomo
Sementara itu, susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah IPO ditunjukkan pada gambar berikut.
Rencana Penggunaan Dana IPO
Dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan dengan rincian sebagai berikut:
- Sekitar 23% akan digunakan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya untuk menunjang kegiatan produksi gula merah, dimana dalam hal ini Perseroan menunjuk pihak ketiga yang akan bertindak sebagai kontraktor pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya tersebut;
- Sekitar 57% akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian dan instalasi mesin produksi gula merah dengan pihak ketiga; dan
- Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan.
Laporan Keuangan GULA 2021
Perseroan berhasil membukukan kinerja positif di sepanjang tahun 2021. Penjualan Perseroan tumbuh dari Rp132,02 miliar menjadi Rp188,8 miliar YoY. Secara keseluruhan, di tahun 2021 Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp7,1 miliar, meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat laba sebesar Rp6,1 miliar. Nilai laba per saham (earning per share - EPS) di tahun 2021 tercatat sebesar Rp8,44.
Per 31 Desember 2021, Perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp135,2 miliar, meningkat jika dibandingkan total aset per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp114,5 miliar. Total liabilitas Perseroan mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp41,6 miliar. Dus, ekuitas Perseroan menjadi sebesar Rp93,5 miliar, meningkat jika dibandingkan nilai per 31 Desember 2020 yang tercatat sebesar Rp86,3 miliar.
Dari sisi arus kas, Perseroan mencatat arus kas negatif dari aktivitas operasi sebesar Rp18,4 miliar, arus kas positif dari aktivitas investasi sebesar Rp926,1 juta, dan arus kas positif dari aktivitas pendanaan sebesar Rp14,1 miliar. Dengan demikian, terdapat penurunan kas dan setara kas sebesar Rp3,3 miliar sehingga saldo kas dan setara kas Perseroan per 31 Desember 2021 tercatat menjadi Rp18,2 miliar.
Kebijakan Dividen GULA
Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen yang akan dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 dan seterusnya, Perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 50% (lima puluh persen) dari Laba Bersih Perseroan dengan mengacu pada peraturan yang berlaku dan kebijakan Perseroan dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun.
Posting Komentar