Investasimu.com. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (IDX: PRAY) adalah perusahaan yang merupakan induk dari grup rumah sakit swasta di Indonesia dengan brand "Primaya Hospital" yang memberikan berbagai pelayanan kesehatan komprehensif dan menargetkan segmen kelas menengah ke atas. Sampai dengan saat ini, Perseroan melalui Perusahaan Anak memiliki 15 Rumah Sakit Primaya yang telah beroperasi di wilayah Pangkalpinang, Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta, Karawang, Sukabumi, Semarang, Palangkaraya, dan Makassar, 7 Laboratorium Klinik Westerindo, dan 9 Klinik.
Data IPO Saham PRAY
Data jumlah saham yang ditawarkan, harga IPO, dan total perkiraan dana IPO disajikan dalam tabel berikut.
Informasi | Keterangan |
---|---|
Jumlah Saham IPO | Sebanyak-banyaknya sebesar 302.222.300 lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama (2,28% dari modal). |
Nilai Nominal | Rp10 per saham. |
Harga IPO | Rp900 sampai dengan Rp950. |
Total Hasil IPO | Sebanyak-banyaknya sebesar Rp287.111.185.000,00 |
Bersamaan dengan IPO, Perseroan akan menerbitkan Saham Baru dalam rangka pelaksanaan Mandatory Convertible Bond (MCB) kepada Archipelago Investment Pte. Ltd., yang diterbitkan berdasarkan MCB Archipelago sebanyak-banyaknya sebesar 697.000.000 saham biasa atas nama yang akan diterbitkan pada tanggal konversi yaitu 1 (satu) hari kerja sebelum Tanggal Pencatatan.
Adapun Penjamin Pelaksana Emisi Efek atas IPO Saham PRAY ini yaitu Indo Premier Sekuritas (PD).
Jadwal IPO Saham PRAY
Jadwal perkiraan IPO Saham PRAY yaitu sebagai berikut:
Masa Penawaran Awal : 14 – 21 Oktober 2022
Perkiraan Tanggal Efektif : 28 Oktober 2022
Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 1 – 4 November 2022
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 4 November 2022
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 7 November 2022
Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 8 November 2022
Jadwal IPO Saham PRAY dan IPO perusahaan lainnya dapat Anda akses melalui Kalender IPO.
Susunan Pengurus
Susunan pengurus Saham PRAY yang meliputi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Yos Effendi Susanto
Komisaris Independen : Setya Handojo Singgih
Direksi:
Direktur Utama : Arfan Awaloeddin
Direktur : Yoshen Danun
Direktur : Leona Agustine Karnali
Sementara itu, susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah IPO ditunjukkan pada gambar berikut.
Rencana Penggunaan Dana IPO
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan untuk:
- Sekitar 50% (lima puluh persen) dana akan digunakan sebagai dana tambahan perolehan tanah yang nantinya tanah tersebut akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru di kota-kota besar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Atas masing-masing rencana penggunaan dana tersebut akan dialihkan kepada Perusahaan Anak yang akan dibentuk saat transaksi pembelian tanah dilakukan. Penyaluran dana tersebut akan diberikan kepada Perusahaan Anak dalam bentuk penyetoran modal. Perseroan, melalui Perusahaan Anak yang dibentuk, berencana untuk membeli tanah yang berlokasi di Jakarta dan Medan.
- Sekitar 25% (dua puluh lima persen) dana akan digunakan untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit-rumah sakit yang sudah ada. Tujuan Perseroan untuk pengembangan prasarana, sarana, dan layanan pada rumah sakit-rumah sakit yang telah ada untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur dan diversifikasi layanan di rumah sakit Grup Primaya, dengan cara penambahan lantai bangunan dan juga memperluas dan menambah layanan spesialis baru, termasuk diantaranya membeli alat-alat medis baru. Atas masing-masing rencana penggunaan dana tersebut akan digunakan oleh Perusahaan Anak yang mengelola rumah sakit-rumah sakit tersebut. Penyaluran dana tersebut akan diberikan kepada Perusahaan Anak dalam bentuk setoran modal.
- Sekitar 25% (dua puluh lima persen) dana akan digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit-rumah sakit baru. Atas masing-masing rencana penggunaan dana tersebut akan digunakan oleh Perusahaan Anak yang sudah ada atau baru dibentuk untuk mengelola rumah sakit-rumah sakit tersebut. Penyaluran dana tersebut akan diberikan kepada Perusahaan Anak dalam bentuk setoran modal.
Laporan Keuangan Saham PRAY Hingga April 2022
Perseroan membukukan penurunan pendapatan di sepanjang empat bulan pertama di tahun 2022. Pendapatan Perseroan tercatat sebesar Rp481,2 miliar, turun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp684,6 miliar. Secara keseluruhan, Perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp28 miliar, turun jika dibandingkan raihan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat laba sebesar Rp233 miliar. EPS Perseroan hingga April 2022 tercatat sebesar Rp216.115.
Per 30 April 2022, Perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp3,7 triliun, meningkat jika dibandingkan total aset per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp3,1 triliun. Total liabilitas Perseroan juga meningkat menjadi sebesar Rp1,3 triliun. Dus, ekuitas Perseroan menjadi sebesar Rp2,3 triliun, meningkat jika dibandingkan nilai per 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar Rp1,8 triliun.
Dari sisi arus kas, hingga 30 April 2022 Perseroan membukukan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar (Rp212,6 miliar), arus kas bersih dari aktivitas investasi sebesar (Rp15,5 miliar), dan arus kas bersih dari aktivitas pendanaan sebesar Rp658,5 miliar. Dengan demikian terdapat peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp430,3 miliar dan saldo kas dan setara kas Perseroan per tanggal 30 April 2022 tercatat sebesar Rp1 triliun.
Kebijakan Dividen Saham PRAY
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan bermaksud membayarkan dividen kas dalam jumlah sebanyak-banyaknya 25% (dua puluh lima persen) dari laba tahun berjalan mulai tahun 2023 berdasarkan laba tahun berjalan tahun buku 2022, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen akan mempertimbangkan arus kas dan rencana investasi Perseroan, serta pembatasan hukum. Penentuan waktu, jumlah, dan bentuk pembayaran dividen tersebut, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan.
Perseroan telah mengumumkan pembagian dividen untuk tahun buku 2021 sebesar Rp100,4 miliar yang pembayarannya dilakukan dalam 2 (dua) tahap, di mana pada tanggal 30 Mei 2022 telah dilakukan pembayaran tahap pertama sebesar Rp40,2 miliar dan pada tanggal 26 September 2022 telah dilakukan pembayaran tahap kedua sebesar Rp60,2 miliar.
Posting Komentar