Foto: Ilustrasi Portofolio (Foto: Pixabay)
Investasimu.com. Setelah memahami strategi portofolio terdiversifikasi vs terkonsentrasi, kita akan membahas lebih dalam terkait strategi diversifikasi. Bagaimana strategi diversifikasi dapat diaplikasikan dalam manajemen portofolio kita?
Bentuk Diversifikasi
Diversifikasi dapat diibaratkan dengan menaruh telur ke dalam beberapa keranjang. Jika dana yang kita miliki dianggap sebagai telur, maka keranjang untuk menaruh telur merupakan instrumen investasi yang kita pilih. Perlu diingat bahwa prinsip high risk high gain/loss, vice versa selalu melekat pada instrumen apa pun. Terdapat beberapa jenis instrumen investasi yang dapat kita pilih antara lain:
- Deposito, merupakan instrumen yang paling aman namun sekaligus memberikan return yang paling minimal;
- Surat utang, memiliki risiko dan return yang bervariasi tergantung dari karakteristik penerbit utang. bentuk surat utang antara lain SBN, ORI, ST, dan obligasi korporasi;
- Reksadana (RD), merupakan jenis instrumen investasi yang dilakukan dengan menempatkan dana kita untuk dikelola oleh manajer investasi yang selanjutnya akan menempatkannya pada instrumen investasi tertentu. Bentuk reksadana misalnya RD pendapatan tetap, RD pasar uang, RD terproteksi, RD campuran, RD Saham, atau RD indeks (ETF);
- Saham, merupakan bentuk kepemilikan atas perusahaaan; dan
- Instrumen lainnya, misalnya investasi di properti, emas, P2P lending, securities crowdfunding, dan lain sebagainya.
Strategi diversifikasi dapat dilakukan antar kelas aset yang berbeda (misalnya 50% obligasi, 50% saham) atau di dalam masing-masing kelas aset (misalnya 50% saham terdiri dari 70% saham blue chip dan 30% saham 2nd liner).
Posting Komentar